Lapas Magelang menggambarkan transformasi keuangan narapidana ke era digital dengan meluncurkan Brizzi di dalam lembaga pemasyarakatan. Inovasi ini tidak hanya membawa kemudahan dalam transaksi, tetapi juga menandai langkah progresif dalam memberikan akses teknologi yang merata, bahkan di dalam lapas.
Dengan adopsi Brizzi, narapidana dapat mengakses layanan keuangan tanpa menggunakan uang tunai. Kartu ini memungkinkan mereka untuk melakukan pembelian di kantin lembaga, toko-toko di dalamnya, serta membayar layanan kesehatan dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Ini bukan hanya transformasi praktis tetapi juga simbol keadilan finansial di lingkungan lapas.
Transformasi keuangan ke era digital membawa manfaat signifikan bagi narapidana. Mereka dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien, meminimalkan risiko penyalahgunaan uang, dan meningkatkan kontrol atas transaksi mereka. Brizzi juga menjadi alat pembinaan dengan memperkenalkan narapidana pada literasi keuangan dan teknologi.
Selain manfaat individual, kehadiran Brizzi di lingkungan penjara menciptakan sistem keuangan yang lebih terstruktur dan transparan. Era digital mengurangi potensi konflik terkait dengan uang tunai, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung operasional lembaga.
“Inovasi kolaboratif dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam peluncuran Brizzi di Lapas Magelang adalah langkah signifikan dalam menciptakan solusi finansial yang inklusif di dalam lembaga pemasyarakatan. Kerjasama ini membuktikan bahwa kolaborasi sektor publik dan swasta dapat menciptakan dampak positif yang nyata. Brizzi bukan hanya alat pembayaran, tetapi juga wujud komitmen untuk membawa narapidana ke dalam era digital, memberikan mereka akses setara kepada kemajuan teknologi. Terima kasih kepada BRI atas kerjasama yang mendukung pembinaan, rehabilitasi, dan transformasi positif di Lapas Magelang,” ujar Kalapas Magelang.
Dengan memperkenalkan Brizzi di Lapas Magelang, lembaga pemasyarakatan ini tidak hanya menjadikan teknologi sebagai alat efisien tetapi juga sebagai medium pembinaan dan kemandirian narapidana. Transformasi ini bukan hanya tentang mengadopsi kecanggihan digital, tetapi juga memberikan kesempatan dan harapan baru bagi mereka yang berada di belakang jeruji.
