Di dalam Lapas Magelang, terdapat sebuah dapur yang bukan hanya menjadi tempat memasak, tetapi juga menjadi panggung kreativitas bagi para narapidana. Dengan semangat berkarya dan belajar, dapur ini menjadi pusat kegiatan memasak yang menggugah selera dan membangun keterampilan kuliner.
Setiap kegiatan dimulai dengan perencanaan menu yang teliti. Narapidana berkumpul, berdiskusi, dan berkolaborasi untuk menciptakan rencana hidangan yang menggabungkan kreativitas dan keahlian kuliner. Dalam suasana ini, mereka tidak hanya belajar tentang harmoni rasa, tetapi juga mengembangkan keterampilan perencanaan dan organisasi.
Selama proses memasak, narapidana saling bekerja sama dalam tim. Mulai dari persiapan bahan, teknik memasak, hingga penyajian, setiap langkah dilakukan dengan presisi dan kecermatan. Chef narapidana yang berpengalaman memimpin kegiatan ini memberikan arahan dan inspirasi, menciptakan suasana yang penuh semangat dan kerjasama.
Dapur Kreatif bukan hanya tentang memasak, tetapi juga menjadi tempat bagi narapidana untuk mengekspresikan diri. Mereka belajar merancang hidangan, menciptakan presentasi yang menarik, dan menyampaikan kreativitas mereka melalui rasa dan tampilan. Ini adalah proses pembelajaran yang tidak hanya membangun keterampilan kuliner, tetapi juga membentuk kreativitas dan inovasi di balik jeruji besi.
Kepala Lapas Magelang, Bambang Wijanarko, dengan bangga menyatakan, “Dapur Kreatif ini adalah wujud dari pembinaan holistik di Lapas Magelang. Kami melihat bagaimana narapidana tidak hanya berkembang dalam keterampilan memasak, tetapi juga tumbuh sebagai individu yang kreatif dan berkolaborasi.” Dapur Kreatif Lapas Magelang menjadi lebih dari sekadar tempat memasak; ini adalah wadah untuk melampaui batas-batas, membangun keterampilan, dan membentuk kreativitas di tengah-tengah pembinaan di dalam lapas.