Di balik tembok kokoh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Magelang, Jawa Tengah, terukir kisah inspiratif tentang para narapidana yang mengubah kain perca menjadi keset anyam yang indah dan penuh nilai seni. Perjalanan kreatif ini dimulai dengan pengumpulan kain perca dari berbagai sumber, seperti pakaian bekas dan sisa potongan kain dari konveksi. Tangan-tangan terampil para narapidana kemudian membersihkan dan memotong kain perca menjadi potongan-potongan kecil dengan presisi.
Potongan kain perca ini kemudian dianyam dengan alat tenun sederhana yang dirakit dengan kreativitas. Setiap gerakan tangan menghasilkan jalinan indah yang membentuk keset anyam dengan berbagai motif dan warna yang unik. Keset anyam buatan para narapidana Lapas Magelang ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga memiliki kualitas yang tinggi. Ketelitian dan kesabaran mereka dalam menganyam menghasilkan keset yang kuat dan tahan lama.
Program pelatihan pembuatan keset anyam ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang diselenggarakan oleh Lapas Magelang. Program ini bertujuan untuk membekali para narapidana dengan keterampilan yang dapat mereka gunakan untuk bekerja dan menghasilkan pendapatan setelah bebas dari penjara. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi para narapidana, tetapi juga bagi masyarakat luas. Keset anyam buatan mereka telah mendapatkan banyak pujian dan permintaan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat menghargai karya seni dan keterampilan para narapidana.
Kisah inspiratif para narapidana Lapas Magelang ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berubah dan menjadi lebih baik. Dengan bimbingan dan pelatihan yang tepat, mereka dapat mengembangkan keterampilan dan berkontribusi kepada masyarakat. Keset anyam buatan para narapidana Lapas Magelang bukan hanya sekedar produk kerajinan tangan. Di balik setiap anyaman, terdapat kisah tentang harapan, tekad, dan semangat untuk berubah.