Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Magelang menggelar kegiatan inovatif dengan mengajak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mempelajari teori pembuatan tempe. Dalam upaya terobosan ini, dipimpin Kasi Giatja Endhi Subinarto, para WBP diajak untuk mendalami lebih dalam tentang proses dan prinsip-prinsip pembuatan tempe yang berkualitas.
Para peserta dengan antusias mengikuti sesi pelatihan yang dipandu oleh para ahli lokal. Mereka memperoleh pengetahuan mendalam tentang pemilihan bahan baku yang tepat, teknik fermentasi yang benar, serta faktor-faktor lain yang memengaruhi kualitas tempe. Di balik jeruji, para WBP menunjukkan semangat dan keinginan untuk memperluas wawasan serta keterampilan mereka di luar lingkungan penjara.
Dalam komentarnya, Kalapas Bambang Wijanarko menyatakan kebanggaannya atas partisipasi aktif para WBP dalam kegiatan ini. Ia menegaskan pentingnya memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat berguna dalam mempersiapkan masa depan mereka setelah masa pemasyarakatan.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Lapas Magelang untuk meningkatkan rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi WBP. Diharapkan, dengan memperkenalkan konsep pembuatan tempe, para WBP dapat memperoleh keterampilan baru yang memungkinkan mereka untuk sukses dan produktif di masyarakat setelah masa hukuman mereka berakhir.