Lapas Magelang mengambil langkah inovatif dalam program rehabilitasi dengan menyelenggarakan asesmen bagi calon peserta pelatihan pembuatan tempe. Keputusan ini menandai perubahan paradigma dalam upaya pemulihan narapidana, yang tidak hanya bertujuan untuk mengurangi tingkat kriminalitas, tetapi juga memberikan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar. Melalui asesmen ini, narapidana memiliki kesempatan untuk menunjukkan minat dan potensi mereka dalam dunia industri tempe, sambil mempersiapkan diri untuk reintegrasi ke masyarakat.
Asesmen calon peserta pelatihan pembuatan tempe di Lapas Magelang menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan rehabilitasi yang progresif dapat membuka pintu menuju perubahan yang positif. Dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang praktis dan berorientasi pada pasar, lembaga-lembaga pemasyarakatan tidak hanya mempersiapkan karyawan untuk memasuki dunia kerja setelah pengampunan, tetapi juga memberikan alat-alat mereka untuk membangun masa depan yang lebih baik dan bermakna.
Langkah Lapas Magelang dalam menyelenggarakan asesmen calon peserta pelatihan pembuatan tempe ini memberikan inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk mengadopsi pendekatan rehabilitasi yang lebih holistik dan proaktif. Dengan memperhatikan kebutuhan pasar dan memberikan pelatihan yang relevan, diharapkan bahwa prestasi yang mengikuti program ini akan memiliki peluang yang lebih baik untuk berhasil dalam kehidupan mereka setelah kembali ke masyarakat.