Magelang, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Magelang telah mengambil langkah progresif dengan memulai implementasi budidaya maggot sebagai metode inovatif untuk pengolahan limbah organik. Langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi berkelanjutan dalam mengelola limbah organik di dalam fasilitas ini.
Budidaya maggot, atau larva dari lalat hitam soldier fly, telah diakui sebagai metode efektif untuk mengolah limbah organik. Dengan memanfaatkan kemampuan maggot dalam mengurai bahan organik, Lapas Magelang berharap dapat mengurangi dampak negatif limbah organik, sekaligus menghasilkan produk sampingan yang bernilai ekonomi.
Pengelola Lapas Magelang menjelaskan bahwa proyek ini juga memiliki potensi untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada narapidana yang terlibat dalam proses budidaya maggot. Dengan melibatkan mereka dalam kegiatan produktif, diharapkan dapat memberikan peluang rehabilitasi yang lebih baik.
Kepala Lapas Magelang, Bambang Wijanarko, menyatakan, “Kami berkomitmen untuk terus mencari solusi inovatif dalam pengelolaan limbah organik. Implementasi budidaya maggot bukan hanya tentang keberlanjutan lingkungan, tetapi juga membuka peluang bagi pembinaan narapidana melalui kegiatan produktif.”
Langkah Lapas Magelang ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk lembaga lingkungan dan masyarakat setempat. Dengan terus menggali potensi solusi berkelanjutan, Lapas Magelang memberikan contoh inspiratif tentang bagaimana lembaga pemasyarakatan dapat menjadi agen perubahan positif dalam pengelolaan lingkungan.