Lapas Magelang memulai langkah inovatif untuk mendukung reintegrasi narapidana ke dalam masyarakat dengan meluncurkan program pembinaan berfokus pada budidaya jamur. Inisiatif ini tidak hanya memberikan keterampilan pertanian, tetapi juga membuka jalan bagi narapidana untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat setelah masa tahanan.
Kisbiantono, pengampu unit budidaya jamur di Lapas Magelang, menyatakan, “Program ini tidak hanya tentang budidaya jamur, tetapi juga tentang membuka pintu reintegrasi bagi narapidana. Kami berharap bahwa dengan memberikan keterampilan yang relevan dan mendukung proses pembinaan holistik, narapidana dapat kembali menjadi bagian produktif dari masyarakat setelah masa tahanan.”
Program ini menekankan pentingnya membangun kemandirian narapidana dan memberikan mereka keterampilan yang dapat diterapkan dalam lingkungan pekerjaan setelah pembebasan. Narapidana yang terlibat dalam program ini mengaku bahwa ini adalah peluang berharga bagi mereka untuk belajar dan berkembang, serta merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan di luar penjara.
Budidaya jamur sebagai jalan reintegrasi memberikan narapidana tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab, kerjasama, dan disiplin. Dengan kesuksesan program ini, Lapas Magelang membuktikan bahwa inisiatif pembinaan yang terarah dapat menjadi kunci bagi perubahan positif dan reintegrasi yang sukses di masyarakat. Program ini menjadi langkah maju dalam memberikan harapan baru kepada narapidana untuk memulai kembali hidup mereka setelah masa tahanan.