Lapas Magelang mewujudkan kemandirian narapidana melalui produksi tempe berkualitas. Dalam upaya rehabilitasi, narapidana terlibat langsung dalam setiap tahapan pembuatan tempe, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses fermentasi yang akurat. Melalui pelatihan dan bimbingan, mereka mengasah keterampilan baru yang dapat diterapkan di luar lapas.
Produksi tempe ini bukan hanya sekadar kegiatan ekonomi di dalam penjara, tetapi juga menjadi simbol dari semangat pantang menyerah narapidana untuk memperbaiki diri. Dengan memperoleh keterampilan baru dan merasa berguna, mereka memperoleh rasa harga diri yang mungkin telah terlupakan selama menjalani masa hukuman. Hal ini juga membantu menciptakan lingkungan lapas yang lebih produktif dan positif.
Komentar Kalapas menekankan pentingnya program-program rehabilitasi yang memberikan kesempatan bagi narapidana untuk belajar dan berkembang. Produksi tempe ini adalah contoh nyata bagaimana kemandirian dapat ditanamkan dalam diri narapidana, sehingga mereka memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik setelah bebas dari jeruji besi. Keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, narapidana dapat menjadi bagian yang produktif dalam masyarakat.