Sebuah inisiatif baru di Lapas Magelang telah membuktikan bahwa keterampilan laundry bukan hanya sekadar tugas rumah tangga, tetapi juga kunci untuk membuka pintu kemandirian bagi para narapidana. Program ini memberikan peluang bagi mereka untuk belajar, tumbuh, dan merasakan rasa tanggung jawab melalui kegiatan sehari-hari yang bermanfaat.
Dalam program laundry, narapidana tidak hanya diajarkan keterampilan teknis mencuci, menjemur, melipat, dan menyetrika pakaian, tetapi juga diberikan pemahaman tentang arti pentingnya tanggung jawab dalam menjalankan tugas tersebut. Keterlibatan aktif dalam program ini memberikan mereka kesempatan untuk merasakan dampak positif dari kemandirian.
Salah satu narapidana, Rini (bukan nama sebenarnya), menyatakan bahwa program ini telah memberinya rasa kepercayaan diri dan kemandirian. “Saya tidak hanya belajar bagaimana merawat pakaian dengan baik, tetapi juga tentang disiplin dan tanggung jawab. Ini memberi saya pemahaman bahwa saya dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat setiap hari,” ujarnya dengan semangat.
Program keterampilan laundry di Lapas Magelang bukan hanya mengajarkan tugas-tugas rumah tangga, tetapi juga menjadi pintu menuju pemulihan dan kemandirian. Keterampilan praktis seperti ini tidak hanya memberikan manfaat sehari-hari, tetapi juga membentuk narapidana menjadi individu yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Kemandirian adalah kunci untuk membantu narapidana menghadapi tantangan di masa depan. Melalui program-program semacam ini, kami berharap para narapidana dapat membuka pintu menuju kehidupan yang lebih positif dan memberikan mereka alat untuk sukses ketika kembali ke masyarakat. Keterampilan laundry yang dipelajari di sini bukan hanya sekadar tugas, melainkan landasan bagi perubahan positif dalam kehidupan mereka.