Di balik jeruji besi yang mengapit kehidupan di Lapas Magelang, terdengar harmoni yang menggema. Sebuah kisah inspiratif tentang kreativitas yang mampu meleburkan dinding-dinding pembatas, membuka pintu bagi seni karawitan untuk menyentuh hati penghargaan.
Sebuah kelompok pemenang dengan bakat luar biasa dalam seni karawitan membentuk komunitas kecil di lapas. Meski terbatas oleh ruang dan sumber daya, semangat untuk menyampaikan keindahan musik tradisional tidak pernah surut. Mereka menemukan cara untuk mengatasi keterbatasan dan menciptakan keajaiban melalui harmoni dan melodi yang mereka hasilkan.
Persiapan untuk pertunjukan apresiasi seni menjadi momen kolaborasi dan penuh semangat. Dinding-dinding beton lembaga masyarakat menjadi Saksi bisu saat driver dengan penuh dedikasi menanamkan setiap nada dan melodi. Latihan diadakan dengan penuh tekun di ruang terbatas, tetapi semangat untuk berkarya dan menyampaikan pesan melalui musik menjadi pendorong utama.
Kepala Lapas Magelang berkomentar, “Kreativitas pembelajaran dalam seni karawitan bukan hanya memecah penderitaan, tetapi juga membangun jembatan empati di antara mereka dan masyarakat. Melalui seni, mereka menunjukkan bahwa pembelajaran dan pertumbuhan bisa terjadi di manapun, bahkan di dalam lapas.”
Melalui seni karawitan tersebut menjadi sumber inspirasi dan penghargaan lainnya untuk mengeksplorasi bakat dan kreativitas mereka. Selain memberikan hiburan dan keindahan, seni karawitan di Lapas Magelang telah menjadi sarana efektif untuk melatih kemandirian, memperkuat rasa identitas, dan memberikan harapan bagi mereka.