Di dalam ruang yang terbatas, di dalam setiap selaput keheningan Lapas Magelang, tumbuhlah kisah menakjubkan tentang kreativitas musik yang lahir dari jiwa-jiwa yang terkekang. Dalam setiap petikan senar dan setiap dentingan nada, warga binaan menemukan ruang untuk merangkul kebebasan yang sulit dicapai secara fisik. Mereka menggunakan musik sebagai bahasa untuk menceritakan kisah hidup mereka, menyuarakan harapan dan keinginan yang terkubur di dalam hati mereka. Ruang terbatas tak lagi menjadi penghalang, melainkan panggung di mana kreativitas mekar.
.
Di sela-sela kehidupan yang penuh pembatasan, kreativitas musik menjadi pelipur lara, obat bagi jiwa yang terpenjara. Setiap melodi adalah doa yang diucapkan tanpa kata-kata, sebuah cerminan dari kehidupan yang terlewati di antara dinding-dinding yang membatasi. Musik tidak hanya menciptakan hiburan, melainkan juga menjadi pintu menuju introspeksi dan transformasi.
.
Meski terbatas oleh dinding-dinding penjara, warga binaan menunjukkan bahwa kreativitas tidak mengenal batasan fisik dan dapat mengubah ruang terbatas menjadi panggung bagi kisah-kisah luar biasa.
