Di tengah lingkungan yang penuh dengan tantangan dan keterbatasan, terdapat kekuatan yang tak terduga yang tengah berkembang di Lapas Magelang. Sebuah program pembinaan yang tidak lazim telah muncul, menggali potensi yang terpendam melalui nada-nada musik akustik yang sederhana.
Setiap senar yang dipetik dan setiap suara yang tercipta di ruang kecil ini membawa makna yang mendalam. Di balik jeruji besi dan dinding-dinding beton, terdapat individu yang memiliki bakat dan potensi luar biasa, namun seringkali terabaikan atau bahkan dilupakan.
Pembinaan musik akustik di Lapas Magelang menjadi wahana untuk mengeksplorasi potensi yang tersembunyi ini. Dengan setiap strum gitar dan setiap melodi yang diciptakan, warga binaan diberi kesempatan untuk menemukan suara mereka sendiri, suara yang mungkin telah lama terdiam di dalam keheningan.
Lebih dari sekadar pembelajaran musik, program ini menciptakan ruang aman di mana ekspresi diri didorong dan kreativitas diperjuangkan. Melalui latihan dan kolaborasi, mereka belajar untuk menghargai nilai kerja tim, disiplin, dan ketekunan yang diperlukan untuk meraih prestasi di bidang musik maupun kehidupan sehari-hari.
Namun, yang lebih penting, pembinaan ini menawarkan pengalaman transformasional. Melalui musik, warga binaan belajar untuk memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik, menemukan kekuatan dalam kelemahan mereka, dan membangun masa depan yang lebih baik, baik di dalam maupun di luar dinding Lapas Magelang.
Dengan setiap akord yang terdengar, sebuah cerita baru sedang ditulis. Sebuah cerita tentang harapan yang terwujud, kemungkinan yang tak terbatas, dan potensi yang tak terduga. Di Lapas Magelang, melalui pembinaan musik akustik, mereka tidak hanya menemukan suara mereka, tetapi juga menemukan jalan untuk mengubah hidup mereka.