Narapidana Lapas Magelang Temukan Peluang Baru: Budidaya Jamur Tiram Jadi Kunci Kemandirian

Posted by : suaratid January 12, 2024 Tags : Lapas Magelang

Di balik tembok tinggi Lapas Magelang, sekelompok narapidana menemukan secercah harapan dan peluang baru melalui budidaya jamur tiram. Program inovatif ini, yang digagas oleh pihak Lapas Magelang, tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan para narapidana, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan yang berguna untuk bekal hidup setelah bebas nanti.

Berawal dari sebuah ruangan kecil dan sederhana, kini program ini telah berkembang pesat dan mampu menghasilkan panen jamur tiram yang melimpah. Proses budidaya jamur tiram di Lapas Magelang dilakukan dengan menggunakan media tanam dari serbuk kayu dan dedak padi. Para narapidana dilibatkan dalam seluruh prosesnya, mulai dari pembuatan media tanam, penyemaian bibit, hingga panen.

“Dengan mengikuti program ini, kami belajar banyak tentang budidaya jamur tiram,” ungkap salah satu narapidana. “Ilmu ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama untuk persiapan setelah bebas nanti.”

Di balik tembok tinggi Lapas Magelang, sekelompok narapidana menemukan secercah harapan dan peluang baru melalui budidaya jamur tiram. Program inovatif ini, yang digagas oleh pihak Lapas Magelang, tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan para narapidana, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan yang berguna untuk bekal hidup setelah bebas nanti.

Berawal dari sebuah ruangan kecil dan sederhana, kini program ini telah berkembang pesat dan mampu menghasilkan panen jamur tiram yang melimpah. Proses budidaya jamur tiram di Lapas Magelang dilakukan dengan menggunakan media tanam dari serbuk kayu dan dedak padi. Para narapidana dilibatkan dalam seluruh prosesnya, mulai dari pembuatan media tanam, penyemaian bibit, hingga panen.

“Dengan mengikuti program ini, kami belajar banyak tentang budidaya jamur tiram,” ungkap salah satu narapidana. “Ilmu ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama untuk persiapan setelah bebas nanti.”

Jamur tiram yang dihasilkan dari program ini tidak hanya dikonsumsi oleh para narapidana, tetapi juga dijual ke masyarakat sekitar. Hal ini tentu saja membantu meningkatkan pendapatan Lapas Magelang dan memberikan penghasilan tambahan bagi para narapidana.

Kepala Lapas Magelang, Bambang Wijanarko, menyambut positif program budidaya jamur tiram ini. Ia menilai bahwa program ini sejalan dengan tujuan pembinaan narapidana, yaitu untuk memberikan keterampilan dan bekal hidup agar mereka dapat kembali hidup mandiri di masyarakat setelah bebas.

“Program ini diharapkan dapat memberikan peluang baru bagi para narapidana untuk hidup mandiri setelah bebas nanti,” ujar Bambang. “Dengan bekal keterampilan yang mereka peroleh, mereka dapat membuka usaha budidaya jamur tiram sendiri.”

Program budidaya jamur tiram di Lapas Magelang merupakan contoh nyata bagaimana sebuah program pembinaan narapidana dapat memberikan manfaat yang positif, baik bagi para narapidana itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar.

Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi Lapas-Lapas lain di Indonesia untuk mengembangkan program pembinaan yang serupa, sehingga dapat membantu para narapidana untuk kembali hidup mandiri dan produktif di masyarakat.

 

RELATED POSTS
FOLLOW US