Lapas Magelang telah mengadaptasi pendekatan pembinaan holistik dengan memperkenalkan program peternakan sebagai bagian integral dari proses rehabilitasi narapidana. Program ini tidak hanya melibatkan narapidana dalam kegiatan praktis seperti merawat hewan dan mengelola peternakan, tetapi juga mencakup aspek-aspek penting lainnya seperti pembinaan karakter, tanggung jawab, dan kemandirian. Dengan demikian, peternakan bukan hanya menjadi sumber penghasilan, tetapi juga sarana untuk membangun keterampilan dan sikap positif yang diperlukan untuk reintegrasi sosial yang sukses.
Bapak Mulyani, Kasubsi Bimker Lapas Magelang, menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pembinaan narapidana. Menurut beliau, program peternakan tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga membantu narapidana untuk tumbuh secara pribadi dan emosional. Melalui tanggung jawab mereka terhadap hewan ternak dan lingkungan peternakan, mereka belajar nilai-nilai seperti kesabaran, kerja keras, dan rasa memiliki, yang semuanya penting untuk kesuksesan di luar tahanan.
Program peternakan di Lapas Magelang mencerminkan komitmen lembaga tersebut untuk memberikan pembinaan yang komprehensif kepada narapidana. Melalui pendekatan holistik ini, narapidana diberdayakan untuk mengembangkan keterampilan dan sikap yang akan membantu mereka membangun masa depan yang lebih baik setelah masa pidana mereka selesai. Dengan demikian, peternakan bukan hanya menjadi sarana rehabilitasi, tetapi juga menjadi wujud nyata dari upaya Lapas Magelang untuk mempersiapkan narapidana untuk kehidupan yang lebih baik dan lebih produktif di masyarakat.