Pembinaan Musik Akustik sebagai Wujud Kreativitas Warga Binaan Lapas Magelang

Posted by : suaratid January 31, 2024 Tags : lapasmagelang

Di dalam dinding-dinding yang membatasi ruang gerak, terdapat sebuah tempat di Lapas Magelang di mana kreativitas berkembang sebagai ekspresi dari jiwa yang terkekang. Program pembinaan musik akustik telah menjadi sebuah wadah yang merayakan kreativitas warga binaan, mengubah ruang-ruang yang sempit menjadi panggung untuk kebebasan berekspresi.

Suara-suara gitar yang lembut dan harmoni yang mengalun membawa energi baru ke dalam lingkungan yang sering kali suram. Dalam setiap akord yang dipetik, terdapat sebongkah cerita yang ingin diungkapkan, sebuah ungkapan dari perasaan yang terkubur dalam-dalam. Warga binaan Lapas Magelang menemukan suara mereka, membiarkan musik menjadi bahasa yang mengalir tanpa hambatan.

“Program ini lebih dari sekadar tentang memainkan musik. Ini adalah tentang memberdayakan kreativitas, tentang memberi warga binaan kesempatan untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang sebelumnya tidak mereka sadari mungkin. Dengan alat musik mereka menciptakan karya yang menceritakan cerita mereka sendiri”, Ungkap Kalapas Magelang, Bambang Wijanarko.

“Pembinaan musik akustik di Lapas Magelang menjadi bukti bahwa di mana pun ada keterbatasan, ada juga potensi untuk berkembang. Dalam ruang-ruang latihan yang sederhana, warga binaan menemukan kebebasan yang baru, sebuah kebebasan yang datang dari kemampuan untuk mengekspresikan diri tanpa rasa takut atau hambatan, ” Imbuh Waskito Budi Darmo Selaku Kasi Binadik Lapas Magelang.

Setiap lagu yang diciptakan, setiap improvisasi yang dilakukan, adalah sebuah wujud dari kreativitas yang mengalir bebas di dalam hati mereka. Dan di balik jeruji besi dan pintu-pintu terkunci, terdapat sebuah keindahan yang tak terduga: keindahan dari kreativitas yang tak terbatas, yang tidak dapat dipenjara oleh apapun, bahkan oleh dinding-dinding beton yang paling tebal sekalipun.

RELATED POSTS
FOLLOW US