Di Lapas Magelang, penyerahan hasil tempe buatan oleh narapidana untuk dapur lapas adalah salah satu contoh integrasi yang efektif antara rehabilitasi dan keberlanjutan dalam penyediaan pangan. Setiap narapidana yang terlibat dalam produksi tempe tidak hanya dilatih untuk menghasilkan tempe berkualitas tinggi tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pangan internal lapas.
Proses penyerahan hasil tempe dilakukan secara teratur dan terencana. Petugas yang bertanggung jawab mengatur produksi dan penyerahan tempe ke dapur lapas sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Hasil tempe yang diserahkan harus memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan yang ketat, serta jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur lapas sesuai dengan perencanaan makanan harian.
Penyerahan ini tidak hanya membantu memastikan pasokan pangan yang stabil dan berkualitas di dalam lapas tetapi juga memberikan nilai tambah dalam program rehabilitasi. Narapidana merasakan kepuasan dan kebanggaan saat melihat produk mereka digunakan untuk mendukung kehidupan sehari-hari sesama narapidana dan staf lapas. Hal ini juga memperkuat siklus ekonomi internal di dalam lapas, di mana hasil dari usaha narapidana kembali mendukung operasional dan keberlanjutan program rehabilitasi.