Sebuah inisiatif unik telah diluncurkan di Lapas Magelang, yang menjanjikan kesempatan baru bagi para narapidana untuk mengembangkan keterampilan baru dan meningkatkan potensi mereka untuk reintegrasi sosial. Program ini bertujuan untuk melatih narapidana dalam pembuatan tempe, sebuah produk makanan yang memiliki potensi pasar yang kuat. Program ini dimulai dengan tahap evaluasi bagi para calon peserta, di mana mereka akan dinilai berdasarkan minat, keterampilan, dan kesiapan mereka untuk mengikuti pelatihan.
Dalam komentar tentang program tersebut, Kepala Lapas Magelang, Bapak Bambang Wijanarko, menyatakan, “Program ini merupakan langkah progresif dalam rehabilitasi narapidana kami. Kami percaya bahwa memberikan kesempatan kepada narapidana untuk memperoleh keterampilan baru akan membantu mereka mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah pembebasan. Dengan fokus pada pelatihan pembuatan tempe, kami juga ingin memberdayakan narapidana untuk terlibat dalam usaha pertanian dan pangan yang berkelanjutan.”
Seorang petugas lapas sekaligus asesor, Ibu Malikah, menambahkan, “Saya sangat antusias melihat respons positif dari para narapidana terhadap program ini. Mereka menunjukkan minat dan semangat yang tinggi untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru. Saya yakin bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi mereka, tidak hanya dalam hal peningkatan keterampilan, tetapi juga dalam memperbaiki kualitas hidup mereka secara keseluruhan.” Dengan adanya program seperti ini, Lapas Magelang menunjukkan komitmennya untuk memberikan peluang bagi rehabilitasi yang berkelanjutan bagi para narapidana, sambil mempersiapkan mereka untuk sukses di luar penjara.