Dalam keheningan yang mendalam di Lapas Magelang, terdapat sebuah simfoni harapan yang tumbuh dari jiwa-jiwa yang terkekang. Melodi-melodi yang tercipta di dalam dinding penjara menjadi lantunan doa-doa yang diwujudkan dalam nada-nada. Setiap catatan menciptakan jalan yang mengarah kepada kebebasan, bukan hanya dari jeruji besi, tetapi juga dari beban dan ketidakpastian hidup di balik pintu-pintu sel.
.
Dalam melodi mereka, warga binaan menciptakan sebuah kisah optimisme yang menceritakan tentang kekuatan tekad dan kemampuan untuk tetap berharap meskipun dalam kondisi yang sulit. Musik menjadi bahasa yang meleburkan perbedaan, menyatukan hati-hati yang merindukan kebebasan dan masa depan yang lebih baik.
.
Melalui musik, mereka tidak hanya menyuarakan ketidakpuasan, tetapi juga membawa pesan inspiratif kepada dunia luar bahwa harapan adalah sebuah kekuatan yang tak tergoyahkan, bahkan di tengah tantangan terbesar sekalipun.