Magelang, INFO_PAS- Hari ini, suasana haru dan kebanggaan menyelimuti Lapas Magelang dengan diambilnya langkah besar dalam meningkatkan keterlibatan warga binaan dalam proses demokrasi. Sebanyak lima warga binaan Lapas Magelang secara resmi dilantik sebagai calon anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk aktif berpartisipasi dalam proses pemilihan yang merupakan salah satu aspek penting dalam membangun tatanan demokratis.
Pelantikan calon anggota KPPS dari Lapas Magelang tersebut diselenggarakan dalam sebuah upacara kecil yang dihadiri oleh petugas Lapas, perwakilan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan perwakilan dari Ditjenpas. Proses pelantikan tersebut diawasi dengan ketat untuk memastikan bahwa seleksi dan penunjukan calon anggota KPPS dilakukan secara transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bapak Bambang Wijanarko, Kepala Lapas Magelang, menyatakan, “Ini adalah langkah yang signifikan dalam mendukung partisipasi warga binaan dalam proses demokrasi. Mereka juga memiliki hak untuk ikut serta dalam menentukan arah dan pemimpin negara. Melalui pelantikan ini, kami berharap dapat memberikan kesempatan yang setara bagi warga binaan untuk berkontribusi secara positif.”
Calon anggota KPPS yang dilantik telah menjalani proses seleksi yang ketat, termasuk penilaian terhadap integritas, pengetahuan tentang tugas KPPS, dan kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan adil dan transparan. Mereka telah menjalani pelatihan khusus yang diselenggarakan oleh KPU untuk memastikan pemahaman yang baik terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai anggota KPPS.
Bapak Rudi Santoso, perwakilan dari KPU, menyatakan, “Partisipasi warga binaan dalam pemilihan adalah hak yang dilindungi dan diakui oleh undang-undang. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa proses ini berjalan lancar dan adil, sehingga setiap suara memiliki nilai yang sama, tanpa pandang bulu.”
Dengan dilantiknya calon anggota KPPS dari Lapas Magelang, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan keterlibatan warga binaan dalam proses demokrasi dan memperkuat nilai-nilai keadilan serta keberagaman dalam penyelenggaraan pemilihan. Pelantikan ini juga menjadi langkah inovatif dalam upaya menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih inklusif dan berbasis hak asasi manusia.
