Di balik jeruji, Lapas Magelang menjadi pusat revolusi hijau dengan pertumbuhan pesat program pertanian narapidana. Melalui dedikasi dan kerja keras, narapidana terlibat dalam berbagai aspek pertanian, mulai dari penanaman hingga panen. Dengan memanfaatkan lahan yang tersedia di dalam kompleks lapas, program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga memberikan peluang untuk pembelajaran dan rehabilitasi.
Partisipasi aktif narapidana dalam pertanian mencerminkan komitmen mereka untuk berkontribusi secara positif meskipun berada dalam situasi terbatas. Dalam prosesnya, mereka belajar tentang teknik bertani yang efektif, kebersihan lingkungan, dan tanggung jawab atas pekerjaan yang diemban. Program ini juga memberikan kesempatan bagi narapidana untuk merasakan rasa kemandirian dan memiliki kebanggaan atas hasil kerja mereka.
Keberhasilan program pertanian narapidana di Lapas Magelang menunjukkan bahwa pemasyarakatan yang berkelanjutan dapat dicapai melalui inovasi dan partisipasi aktif narapidana. Melalui program seperti ini, narapidana tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga mendapatkan pengalaman yang dapat membantu mereka dalam reintegrasi ke masyarakat setelah pembebasan. Dengan demikian, revolusi hijau di Lapas Magelang tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan di dalam penjara, tetapi juga membuka pintu untuk transformasi positif dalam kehidupan narapidana.
